Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak sekali aplikasi-aplikasi bermunculan salah satunya Tiktok yang dirilis tepatnya pada September 2016. Tiktok adalah sebuah aplikasi sosial dan platform musik dari Tiongkok, China. Dalam aplikasi tersebut memberikan banyak fasilitas kepada penggunanya untuk membuat konten sehingga mampu mendorong kreativitas pembuatnya, seperti memberikan efek pada video, transisi setiap gambar yang terkadang disesuaikan dengan ketukan nada hingga menambahkan musik sesuai yang diinginkan.
Oleh
karena itu, peran Tiktok dalam industri musik memiliki banyak manfaat. Banyak
sekali musik di Youtube yang jumlah penontonnya bertambah drastis dari Tiktok,
hal tersebut dapat dibuktikan dengan isi komentarnya yang menyebutkan dirinya
menonton video tersebut karena mengetahuinya dari Tiktok. Aplikasi streaming
music seperti Spotify memang memudahkan penggunanya dalam mendengarkan musik,
tetapi biasanya Spotify digunakan untuk mendengarkan musik yang sudah diketahui
penyanyi dan judulnya. Berbeda dengan Tiktok yang memberikan beragam musik baru
ataupun lama, sehingga peran Tiktok dalam industri musik dapat dikatakan
sebagai batu loncatan bagi
milenial yang mencoba karir di bidang musik atau ajang promosi
untuk musik itu sendiri.
Selain
musik, pemasaran bisnis di Tiktok merupakan salah satu manfaat lainnya. Hal ini
dibuktikan dengan maraknya video dengan audio “Siapa yang kena racun Tiktok?
Aku” video tersebut berisi tentang
orang-orang yang berbelanja karena teracuni oleh Tiktok. Maksud teracuni disini
adalah tergoda dan kemudian membelinya bahkan tak jarang orang-orang membeli
bukan karena manfaatnya tapi karena bentuknya yang lucu. Hal tersebut dapat
terjadi karena banyak barang yang diulas oleh pengguna Tiktok yang kemudian
viral, salah satu produk yang viral di Tiktok adalah Lippie Serum by Raecca.
Saking viralnya, lipgloss serum ini sampai kehabisan stok dimana-mana, sehingga
apabila berniat membelinya harus melakukan pre-order sekitar dua mingguan.
Selain itu, banyak pebisnis milenial yang omzetnya naik karena dampak dari
pemasaran Tiktok ini. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa Tiktok dapat
menjadi media pemasaran yang patut diperhitungkan.
Disamping itu, ada beberapa pembuat konten nakal yang videonya
mengandung unsur hingga berakting adegan dewasa padahal batasan usia minimal
pengguna Tiktok yaitu enam belas tahun. Namun, saya menemukan beberapa anak
dibawah umur menggunakan aplikasi ini karena terdaftar dengan akun orangtuanya
sehingga penerapan filterisasi umur ini harus didampingi oleh orangtuanya
sendiri.
Kemudian, dampak lain bagi Milenial dari aplikasi ini
adalah munculnya rasa ketergantungan untuk menonton lagi dan lagi. Karena
banyaknya konten dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat, konten yang
lucu hingga konten yang hanya angin lalu, konten yang berisi pujian hingga
hinaan. Sama seperti aplikasi lain yang mendorong penggunanya untuk betah
berlama-lama di aplikasinya, oleh karena itu dampak negatif dari Tiktok
haruslah dikelola dengan baik oleh diri sendiri. Prioritaskan pekerjaan yang
lebih penting terlebih dahulu dan jika menemukan konten yang sekiranya
melanggar ketentuan Tiktok segera laporkan. Baik buruknya aplikasi tergantung
bagaimana pengguna memanfaatkannya.
0 komentar