Seiring dengan berjalannya waktu kemajuan teknologi sudah tidak bisa kita pungkiri. Dengan ponsel pintar yang ada pada tangan kita membuat pekerjaan kita terasa lebih mudah. Termasuk dalam hal tulis-menulis. Para penulis pun kini bisa menulis di berbagai media daring. Contohnya adalah wattpad atau yang sering disebut dengan dunia oren.
Banyak
para penulis yang merintis karier mereka melalui wattpad. Salah satunya adalah
penulis dengan nama pena shineeminka.
Karyanya sudah banyak diketahui para penikmat cerita di dunia oren tersebut.
Dan sudah ada beberapa buku karangan miliknya yang diterbitkan. Salah satunya
adalah “Air Mata Cinta”. Buku ini merupakan lanjutan dari buku “Cinta Dalam
Diam”. Buku ini berukuran 13,8 x 20,3 cm dan jumlah halaman 486.
Buku
ini diterbitkan pada bulan November , 2018. Buku ini merupakan novel ke-tiga
yang ia terbitkan. Dan menjadi buku Best
Seller di toko buku yang menyediakannya. Karya-karyanya sukses di kalangan
remaja dengan cerita yang menarik dan ada banyak sekali pelajaran yang dapat
kita ambil.
Ringkasan Isi Buku
Buku
berjudul “Air Mata Cinta” karya Shineeminka ini memiliki banyak sekali nilai
kehidupann yang dapat kita ambil dan jadikan pelajaran. Buku ini bercerita
tentang seorang pria sholeh yang tidak tahu bagaimana bisa ia jatuh cinta pada
seorang wanita yang bahkan tidak menutup auratnya. Padahal mereka hanya
beberapa kali bertemu dalam berbagai situasi yang tidak terduga.
Danang
merupakan dokter di salah satu Rumah Sakit di daerah Jakarta dan Citra
merupakan mahasiswa di Universitas Indonesia. Pada awal pertemuan mereka Danang
memiliki kesan yang sedikit tidak baik, karena Danang menegur Citra yang
melepas kerudungnya saat membeli siomay. Dari sana mereka kembali bertemu untuk
beberapa kali. Karena usia Danang yang sudah cukup untuk menikah maka sang umi
meminta Danang untuk segera menikah bahkan ibunya berencana menjodohkan
anaknya. Dan beliau sudah memiliki beberapa calon untuk Danang pilih. Dan
karena Danang fikir daripada dia terus-menerus memikirkan seorang wanita yang
bukan muhrimnya, maka ia meyetujui perjodohan tersebut dengan memilih seorang
wanita dari beberapa calon yang uminya ajukan. Namun, ternyata lamaran Danang
ditolak karena wanita yang ia pilih sudah memiliki calon yang tidak diketahui
oleh kedua orang tuanya.
Sementaara
Citra sudah memiliki keaksih yaitu Dion. Mereka menjalin kasih untuk waktu yang
lama. Dan Citra merupakan wanita yang teguh pendirian untuk menjaga
kehormatannya sebagai wanita. Namun ternyata, Dion memiliki hubungan gelap
dengan teman indekos Citra, Desi. Karena pengkhiatan Dion, maka Citra
memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Dion. Tapi Dion tidak terima
hubungannya dengan Citra berakhir. Sampai pada suatu masa, Dion mendatangi
rumah Citra untuk melamarnya dan ia mendapat syarat untuk menghapal surat
Al-baqarah dan mentadaburinya serta 20 hadist tentang pernikahan yang langsung disetujui oleh Dion.
Karena syarat yang diajukan diterima oleh Dion, ibunya Citra merasa khawatir
bila anaknya menikah dengan Dion yang sudah mengkhianatinya. Ibunya takut bila
suata saat nanti Dion sama seperti ayah Citra yang meniggalkan mereka dan lebih
memilih bersama dengan selingkuhannya. Dengan cepat ia mencari cara untuk
menyelamatkan anaknya. Ia bercerita pada temannya karena kebetulan anak
temannya juga sedang mencari jodoh, maka dilamarlah Citra.
Citra
yang tidak tahu siapa calon suaminya hanya memberanikan diri untuk melihat
suaminya pada saat mereka telah sah menjadi suami-istri. Dan ternyata pria
tersebut adalah Danang. Danang pun tidak tahu bahwa wanita tersebut adalah
Citra. Karena sebelumnya pun ia pernah bertemu dengan anak teman ibunya ini
saat Citra sedang tertidur. Danang yang tau calonnya jauh dari kata shalehah
awalnya menolak lamaran yang sudah ibunya ajukan, namun karna sang ibu yang
memohon akhirnnya ia menyetujuinya.
Saat
pertama mereka bertemu Citra tentu saja
tak berkerudung, namun karena pada saat mereka menghabiskan waktu untuk
berlibur dan baju yang dibekalkan untuk Citra adalah gamis dan kerudung
panjang, maka mau tak mau Citra harus menggunakannya. Awalnya ia keberatan tapi
pada akhirnya karena ucapan Danang dia mau menggunakan gamis dan kerudung. Cara
Danang mengubah Citra itu bukan cara mendoktrin atau bahkan menceramahi. Tapi,
cara Danang mengubah Citra adalah dengan tindakan dan dengan sebuah kisah
teladan. Contohnya, Citra yang memiliki kebiasaan membaca novel dikala bosan
Danang ubah menjadi membaca Al-Qur’an.
Citra
juga akhirya memakai cadar bukan karena tuntutan atau pengaruh teman-temannya.
Tapi karena suatu kejadian yang membuat ia sadar bahwa bahkan wajah yang ia
perlihatkan bisa menjaadi fitnah untuknya. Mereka saling mencintai, tapi cinta
mereka berdua untuk satu sama lain tidak melebihi cinta mereka kepada Allah
swt. Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang dapat kita ambil dan pelajari.
Pembahasan
Buku ini termasuk buku spiritual,
banyak kisah-kisah teladan yang dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam buku tersebut terdapat sebuah bab yang menceritakan tentang
kisah Nabi Muhaamad saw yang sedang mengunjungi Fatimah, tapi Beliau melihat
Fatimah yang menangis karena lelahnya dengan urusan-urusan rumah tangga dan ia
harus terus menggiling untuk menghasilkan tepung. Dengan mukjizat Allah yang
diberikan kepada Nabi Muhammad akhirnya penggilinngan dari batu tersebut
bekerja dengan sendirinya dan Nabi Muhamad diberikan mukjizat dengan bisa
mendengar keluhan dari batu penggilingan tersebut. Batu tersebut berkata bahwa
ia takut akan dijadikan bahan bakar untuk api neraka. Mendengar hal tersebut
membuat Nabi tersenyum, namun Fatimah yg melihatnya merasa heran kenapa
ayahandanya tersennyum. Lalu ia bertanya apa yang membuat ayahnya tersenyum.
Beliau menceritakan bahwa batu tersebut takut untuk dijadikan bahan bakar
neraka. Lalu Nabi Muhammad saw berkata “hai batu, berbahagialah dan
bersenanglah karena engkau akan menjadi batu yang dipakai untuk membangun
istana Fatimah nanti di surga.” Dari cerita tersebut dapat kita ambil hikmah
untuk tetap bekerja keras meski lelah karena Allah akan menyertakan kemudahan
dalam urusan kita dan kita harus dengan senantiasa menyertakan Allah dalam
segala urusan kita.
Bukan hanya kisah tentang Fatimah
dan batu penggilingan saja yang terdapat dalam buku tersebut. Ada banyak sekali
kisah teladan dari Nabi saw dan para sahabatnya. Buku ini juga mengajari kita
bagaimana cara kita untuk mencintai sesama umat-Nya tanpa melebihi cinta kita
pad-Nya karena sesungguhnya Allah sangat pencemburu.
Tokoh wanita dalam cerita ini berhijrah dengan tuntunan sang suami dan secara perlahan. Dari mulai dia yang menggunakan khimar sampai akhirnya dia menggunakan niqab. Cerita ini juga bisa kita jadikan teladan dalam berhijrah dan mendapatkan ridhanya.
Penutup
Berdasarkan uraian singkat isi
buku dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa kita
sebagai umat manusia terkhusus yang beragama Islam, harus senantiasa meraih
ridha-Nya dan tidak mencintai seseorang melebihi cinta kita pada-Nya. Buku ini
sangat membantu bagi kita para wanita yang ingin berhiijrah dan istiqamah.
0 komentar